Sepanjang kehamilan tiap ibu selalu sedih dengan perubahan janin di perutnya. Salah satunya tanda yang paling jadi perhatian ialah pada berat janin. Beberapa wanita bertanya adakah cara menghitung berat badan janin ? Jika itu yang sedang anda cari, maka dalam postingan ini akan kami ulas untuk anda.
Cara menghitung berat badan janin
Ada tiga cara menghitung berat badan janin supaya bisa memberikan indikasi hasil yang cepat seperti palpasi, ultrasonografi, dan sinar-x (sekarang telah tak lagi berlaku).
1. Cara menghitung berat badan janin dengan palpasi
Langkah paling mudah untuk mengecek berat janin bayi dengan sentuh perut ibu untuk menghitung tinggi kandungan dan lingkar perut.
Rumusnya :
Berat janin (g) = (tinggi uterus (cm) + lingkar perut (cm)) x 100) / 4
Tinggi uterus dihitung dari margin pada pubis sampai ke sisi bawah kandungan. Perut diukur lewat pusar. Tetapi, formulasi ini memberikan kita prediksi.
Kekeliruannya dapat besar sekali karena bergantung pada lemak ibu banyak atau tidak dan jumlah cairan ketuban.
2. Memakai sinar-X
Beberapa dasawarsa lalu, sinar-X dipakai untuk menghitung diameter perut, panjang tulang belakang dan tulang panggul janin untuk mengangsung dan meramalkan berat tubuh janin.
Tetapi, karena radiasi sinar-X dapat beresiko untuk wanita hamil, sistem ini tidak dipakai kembali. Sebagian besar rumah sakit sudah tinggalkan sistem ini seutuhnya.
3. Cara menghitung berat badan janin Pakai tanda USG
USG janin ialah tehnik yang umum dipakai sekarang ini karena tingginya ketepatan, dan tidak beresiko. Dalam USG janin ada beberapa formulasi yang lain untuk hitung berat janin.
Tetapi, saat sebelum Anda dapat membuat penghitungan sendiri, Anda harus pahami lambang dan detail di kertas ultrasound Anda.
BPD – Diameter puncak
AC – Lingkar perut
Panjang paha FL
HC – lingkar kepala
TAD – Diameter perut
Cara menghitung berat badan janin Pakai tanda USG
Berat badan kehamilan (g) = (BPD (cm) x 900) – 5000
Misalkan, diameter diafragma 9 cm dan janin memiliki bobot 9 × 900-5000 = 3,1kg.
– berat janin (g) = 01:07 × BDP (cm) x BDP (cm) x BDP (cm) 0,3 × AC (cm) x AC (cm) x FL (cm)
– Berat badan kehamilan (gram) = [BPD (mm) – 60] x 100
Misalkan, 90 mm x 100 = berat lahir 3kg harus dipakai
– Berat tubuh kehamilan (gr) = 88,69 x BPD (mm) – 5062
Misalkan, diameter diagonal 90 mm, berat janin: 88,69 x 90 – 5062 = 2920g
Kesimpulan
Prediksi paling tepat mengenai berat janin ialah keliling perut. Di akhir kehamilan, kenaikan berat tubuh janin khususnya penumpukan glikogen dan lemak hati, yang tercermin pada kenaikan lingkar perut. Dengan begitu, lingkar perut janin kuat hubungannya dengan berat bayi.
Penghitungan berat tubuh janin dalam dunia banyak, tetapi sejumlah besar dipikir periset Barat. Karenanya, jika diukur pada bayi Asia akan membuat ketidaksamaan, yakni kekeliruan 10% – 15%. Nyaris akhir kehamilan pengukur ini makin lebih tepat, umumnya dari 34 minggu di depan.
Berat tubuh janin bukan salah satu persyaratan untuk menghitung perubahan bayi. Ibu perlu memperbandingkan umur rerata minggu yang tepat. Walau demikian, umur gestasi sebagai figur yang tidak tepat. Karena itu, analisis anak dengan perubahan normal tidak didasari pada penilaian penuh dokter ultrasound.
Bila tandanya tidak begitu berlainan dalam range yang dibolehkan, ibu tak perlu terlampau cemas. Lihat saja diet yang logis, tidak boleh terlampau pilih-memilih, lihat keamanan dan bermacam makanan yang ibu makan. Semoga artikel ini berguna, terima kasih.