Umum

6 Tips Merekrut Karyawan Yang Baik Untuk Perusahan Baru

×

6 Tips Merekrut Karyawan Yang Baik Untuk Perusahan Baru

Share this article
Merekrut Karyawan Yang Baik
Temukan keajaiban perawatan kecantikan yang menghidupkan kilau alami Anda. Dalam dunia Beauty & Care disini , keindahan Anda adalah prioritas. Dari produk perawatan kulit yang melembutkan dan menyegarkan hingga kosmetik yang meningkatkan rasa percaya diri, Produk ini hadir untuk merawat Anda dari dalam dan luar.

Proses merekrut karyawan tidak pernah semudah yang dibayangkan. Selalu ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, karena bagaimanapun mereka akan menjadi pendorong bisnis yang dijalankan.

Seperti dua sisi mata uang, proses pemilihan karyawan akan menentukan bisnis Anda akan terbantu atau reputasi akan hancur.

Karena itu, dibutuhkan kehati-hatian sekaligus kehati-hatian ketika Anda akan melakukan proses rekrutmen karyawan.

1. Buat Iklan Pekerjaan yang Baik dan Benar

Membuat iklan dan mempromosikannya. Perlu diingat, bahwa iklan lowongan ini akan menjadi pintu masuk pertama dari proses rekrutmen karyawan. Jadi, buat kalimat iklan yang jelas, ringkas, deskriptif, dan menarik.

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan tempat yang tepat untuk mempublikasikan lowongan.

Apakah akan menggunakan media berbayar atau yang gratis seperti media sosial dan forum online lainnya. Yang jelas, bagaimana cara mendapatkan iklan lowongan untuk mencapai target calon pelamar yang Anda inginkan.

2. Luangkan Waktu Untuk Meninjau Resume Pemohon

Ada baiknya jika dalam iklan pekerjaan, pelamar tidak hanya harus membuat CV (data pribadi) tetapi juga resume pribadi. Resume pribadi ini nantinya akan membantu Anda memilih calon pelamar yang cocok untuk pekerjaan itu.

Baca Juga :   Cara Memilih Jasa Sedot WC Yang Tepat di Jawa timur

Walaupun kelihatannya rumit pada awalnya karena mereka harus membaca dan memilih, sebenarnya ini justru membuatnya lebih mudah mengingat resume pribadi yang juga mengandung keterampilan yang dimiliki.

Jadi, Anda dapat secara otomatis membatalkan kandidat yang jelas-jelas tidak memenuhi kualifikasi. Proses wawancara akan jauh lebih mudah, karena sudah difilter sebelumnya.

3. Ketahui Motivasi Karyawan

Satu pertanyaan penting yang tidak boleh dilewatkan saat wawancara adalah motivasi kerja. Anda perlu tahu motivasi apa yang membuat mereka ingin bekerja di sana; apakah karena hasrat, sebagai batu loncatan, atau lainnya.

Penting untuk diketahui bahwa Anda tidak akan selalu terganggu dengan masalah perekrutan di masa depan.

Namun, proses ini akan selalu memakan waktu, energi, biaya, dan juga akan menghambat target upaya Anda. Jadi, meskipun ada pelamar yang sangat kompeten, perhatikan juga motivasi kerjanya.

Baca juga : 7 Cara Meningkatkan Keterampilan Menjual dan Bernegosiasi Anda

4. Gunakan Evaluasi Standar saat Wawancara

Wawancara adalah proses awal untuk mengenal calon karyawan secara langsung. Pada tahap ini, Anda dapat mengeksplorasi karakter dan potensi yang dimiliki oleh pelamar, sesuai atau tidak sesuai kebutuhan. Karena itu, agar lebih objektif, lebih baik jika Anda menggunakan formulir evaluasi standar.

Formulir ini berisi pertanyaan untuk mengevaluasi karakter dan potensi calon karyawan dengan standar yang sama. Tentu saja, ini akan memudahkan Anda karena proses wawancara menjadi lebih terarah, efisien, dan menghemat waktu.

5. Hindari Perekrutan Karyawan karena Persahabatan atau Kasihan

Sebenarnya, ini adalah tips untuk merekrut karyawan yang paling sering dilanggar. Karena umumnya, baik di perusahaan besar atau bisnis mikro, mempekerjakan karyawan karena unsur kasihan atau pertemanan adalah hal yang biasa.

Baca Juga :   Bunga Daisy Melambangkan: Makna, Simbolisme, dan Pesan di Baliknya

Contoh sederhana, Anda punya bisnis kue rumahan dan ingin mencari karyawan, lalu ada tetangga yang menganggur menawarkan diri. Anda kasihan dan bahkan orang itu mau bekerja dalam jumlah berapa pun.

Pandangan ini benar dan saling menguntungkan. Namun ternyata, sikap ini justru akan menyulitkan Anda nantinya. Anda akan kehilangan profesionalisme dan objektivitas saat mengevaluasi kinerja.

Tidak hanya itu, itu juga akan cenderung kebingungan atau bahkan ketidakpuasan, baik dari karyawan dan Anda.

6. Gunakan Referensi

Referensi juga penting ketika menggunakan calon karyawan untuk diwawancarai. Referensi di sini dapat berasal dari pihak-pihak yang tahu seperti apa kinerja mereka. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah menemukan calon karyawan yang cocok.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *